Posts Tagged ‘puisi’
[Lomba Puisi Aliaz] Dukamu Nestapaku
Ya Alloh, tambatkanlah cintaku kepada saudaraku
Kau jauh di sana, namun cintaku utuh seperti dulu
Selalu saja hatiku memikirkanmu selalu
Masihkah ada bekas air mata di pipimu?
Kau tertawan, teraniaya, menangis tersedu..
“Sampaikah kapan semua ini kan berlalu?”
Harga dirimu sudah diinjak sepatu
Kehormatanmu bukan lagi permatamu
Wanita dan anak gadismu lepas dari penjagaanmu
Mereka sudah dijamah musuhmu !!!
Kuatkanlah hatimu, bersabarlah saudaraku
Demi agamamu, demi surga yang menantimu
Aku di sini bersamamu, mendoakanmu, memikirkanmu
Sambil berharap terus kepada Tuhanku,
Kebinasaan untuk musuhmu..
Kebinasaan untuk musuhku..
Puisi ini diikutkan lomba “Ekspresi Puisi Cinta Satu Bait“,
gawenya Mbak Aliaz
*) Info lomba dari Mbak Saffa’, mkasih Mbak..
Menanti Pagi
subuh yang indah
menanti pagi dan terbit nya sang fajar di ufuk timur
dingin nya angin menerpa wajah seakan menyapa dan berkata
terus lah berzikir dalam keindahan
bagai merpati yang telah menemukan dahan pujaan
Subhanallah, walHamdulillah, waLAILAHAILALLAH ,wallahuakbar.
menyapa sang KEABDIAN dalam kemanjaan
pertanyaan yang selalu kuajukan
dalam setiap zikir dan doa yang kupanjatkan
apakah ada keridhoan dari MU bagiku ya ALLAH
puisi for my abbu and my ummi
(Sandra aja)
Hujan
ketika hujan itu turun
kubertanya pada NYA
apakah ini sebuah tangisan?
kebahagiaan atau kemurkaan?
hatiku galau mencoba mengingat
adakah kesalahan yang ku dan mereka lakukan?
ataukah krna cinta yang menandakan kesetiaan
hatiku tak berhenti menatap langit
mengetahui waktu ku yang semakin sempit
aku tak ingin ada kesedihan pada langit
berilah waktu padaku walau hanya sedikit
(Sandra aja)
Kapan Taubat ?
Jika kamu memiliki cita
Nyanyian kerinduan telah menarikmu
Maka perpendeklah jarak tempuh
Kepada pemanggil cinta dan kerinduan mereka tatkala berseru
Katakanlah : “Aku penuhi panggilanmu!” seribu kali jumlahnya
Jangan perhatikan puing-puing yang menghalangi mereka
Sebab jika kamu perhatikan,
Puing-puing itu kembali menjadi penghalang
Jangan menunggu untuk pergi
Kesertaan orang yang bermalas-malasan
Tinggalkan saja
Sebab kerinduan cukuplah mengantarkanmu
Ambillah dari mereka perbekalan
Dan berjalanlah pada jalan hidayah dan kebutuhan
Maka kamu akan sampai
Read the rest of this entry »
Ikhlas, Apa dan Bagaimana ?
Ikhlas datang, riya tak ingin kalah,
Menampakkan diri penuh keangkuhan
tak jera dengan hilangnya amal,
dilaknati di akhirat penuh kegundahan,
hilangnya ridho dan ampunan Tuhan